Sabtu, 20 Februari 2016

PROXY WAR

Dimasa perang dingin (1947-1991) antara Uni Soviet (US) vs Amerika Serikat (AS), terdapat 2 contoh 'besar' penggunaan 'negara' ketiga' (proxy), yaitu Vietnam dan Afghanistan sebagai 'medan tempur' bagi US vs AS. Pertama, dalam Perang Vietnam (1955-1985) US menggunakan Vietcong untuk mengalahkan AS yg berkehendak menguasai Vietnam. Kedua, dalam Perang Afghanistan (1978-1989) AS membantu Mujahidin untuk mengalahkan US yg berusaha menduduki Afghanistan.

Di Indonesia (1950-1965) pemberontakan bersenjata sparatis yg tidak didasari agama, SELURUHNYA dijadikan proxy oleh AS untuk merongrong kewibawaan Pemerintah RI, dan mengusik kedaulatan dan keutuhan NKRI.

Kemudian ketika perang sekarang ini tidak hanya diartikan pertempuran besar-besaran yang ditujukan untuk menduduki suatu wilayah, tetapi telah bermanifestasi menjadi 'konflik skala besar' yg ditujukan untuk mengganti rezim yg sedang berkuasa dan menjajah tanpa menduduki wilayah. Gerakan massa di Indonesia pernah dijadikan proxy bagi AS dan berhasil menggulingkan Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.

SEKARANG ini dikawasan Asia telah terjadi 'perang dingin' antara AS vs China, dan diakui atau tidak, Pemerintah RI telah dijadikan proxy oleh kedua negara tersebut dengan tujuan untuk menguras sumber daya alam Indonesia sekaligus menyediakan lapangan kerja bagi rakyatnya. Dalam perang ini sebagai proxy mereka, pemerintah terlihat lebih memihak pada kehendak mereka, daripada mengakomodasi aspirasi rakyat.

Sementara itu integritas bangsa telah dirusak dan dipecah-belah dgn merebaknya isu Freeport, terorisme, Syiah, LGBT, Valentine, sparatisme Papua dan berbagai isu SARA lainnya yg memicu konflik horisontal.

Dalam proxy war kali ini, negara mana pun pemenangnya, AS atau China, Rakyat Indonesia juga lah yg menanggung penderitaan.

Kemenangan Indonesia dlm proxy war yang sedang terjadi sekarang ini, sangat ditentukan oleh kualitas integritas bangsa, dan kemampuannya mendesak pemerintah supaya bisa mengelola negara sendiri.


0 komentar:

Posting Komentar